mencermati aktifitas perpolitikan Indonesia saat ini, perlu dipertimbangkan adanya penataan sistim politik. Aktifitas perpolitikan yang dimaksudkan adalah kesemrawutan dan kesimpangsiuran politik. Wujud konkritnya adalah seperti pasar tradisional yang penuh warna-warni dan hingar bingar pembeli dan pedagang. semua bersatu dalam pacuan peruntungan, tidak jelas lagi tujuan dan substansi pasar. Sumpek, apek, membingungkan dan menakutkan.
Indonesia pernah mengalami kehidupan politik seperti ini di era tahun 50-an dan 60-an. kacau.
partai politik yang banyak, caleg yang tidak layak, biaya pemilu yang membengkak..
Ongkos politik atas nama demokrasi telah menelantarkan hakikat dan tujuan luhur bernegara..
Jika kondisi seperti ini dibiarkan, maka pelan tapi pasti berkembang bibit pemberontakan dari komunitas feodal dan tribalisme yang telah ada pada bangsa Indonesia..
Semangat feodalisme muncul bersamaan dengan ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang instabil dan penuh pertumpahan darah.. Maka feodalisme yang memberikan keteduhan akan kembali didambakan rakyat jelata.. begitu pula dengan semangat tribalisme muncul ketika kehidupan politik berubah ajang mempertontokan materialisme yang selanjutnya menjadi pertarungan kelompok masa yang dipimpin oleh preman politik.
Feodalisme akan melahirkan romantisme masa lalu yang akan memecah belahkan kesatuan negara Indonesia..tribalisme akan melahirkan pertikaian antar kelompok sosial di tengah masyarakat atas dasar materialisme..
penataan sistim politik menjadi urgen dan mendesak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar