Pemimpin adalah orang yang didahulukan selangkah ditinggikan seranting. pemimpin adalah orang pertama dan terakhir, ia mengeluarkan pagi dan memasukan sore. pemimpin adalah orang yang dihukum dulu sebelum berbuat (ke atas tak berpucuk, ke bawah tak berakar dan ditengah digirik kumbang). pemimpin adalah orang yang memandang gajah di depan mata dan tak melihat tungau di seberang lautan. pemimpin adalah tongkat bergantung banyak orang ketika miring hendak terjatuh.Pemimpin adalah yang digugu dan ditiru..
dan... Pemimpin adalah orang pertama yang diminta pertanggungjawabannya tentang apa yang dipimpinnya.
Itulah konsep idealnya yang tertuang dalam adat dan agama sebagaimana dipahami ditengah masayarakat Indonesia..Tapi.. pemimpin hari ini adalah pemimpin politik yang culas, pemimpin yang memerintah, pemimpin yang berpangkat, pemimpin yang bertahta, pemimpin yang bersandiwara..hal inilah yang menyebabkan krisis kepemimpinan dan keteladanan. tak jelas siapa pemimpin dan siapa yang dipimpin. yang tampak hanyalah perlambang dan simbol pemimpin semata.
dalam segi kehidupan dapat digambarkan krisis kepemimpinan seumpama; kepala keluarga tak punya keluarga, guru tak punya murid, ulama tak punya umat, pejabat tak punya bawahan, politisi tak punya partai, jenderal tak punya pasukan dan presiden tak punya rakyat.
lihatlah prilaku yang disebut pemimpin simbolik hari ini. ketika ada persoalan masyarakat semua lari menyelamatkan diri sendiri. konflik sosial terus terjadi merata hampir di seluruh daerah. kepercayaan kepada lembaga masyaarakat, negara dan hukum menjadi berkurang dan bahkan nyaris hilang.
dalam pemahaman masayarakat religius agrikultural sebagaimana di sebutkan di awal, memang menganggap pemimpin adalah simpul dan segala urusan kemasyarakatan, tidak heran bahkan ada yang menjelmakan sebagai titisan sang kuasa, sang dewata atau juru selamat atau ratu adil. kita tidak terjebak kepada mitologi seperti itu. tapi maknanya demikian adanya dalam sistem ideologi masyarakat kita hari ini.
dapat dibuktikan bahwa perubahan sosial di tengah masyarkat kita berjalan liner dengan kemampuan sebuah kepemimpinan dan keteladanan. meskipun masyarakat kita hari ini digiring ke arah demokrasi, tapi kenyataannya demokrasi tak mampu menggeser makna pemimpin dalam sistem ideologi masayrakat. masayarakat tak begitu peduli dengan program, tak peduli dengan partai, ideologi, dan sebagainya dalam atribut demokrasi. yang mereka tahu adalah pemimpin dalam kenyataan, yang hidup di tengah masyarakat.
pemimpin dan teladan masih menjadi harapan untuk sebuah perubahan. bukan sistem yang bersalah, bukan rakyat yang bersalah, tapi pemimpin yang mengkhianati sumpah. itulah akar dari masalah.
seribu satu macam teori dan kebaikan dari sistem yang dibuat tak akan mampu merubah keadaan tanpa adanya kepemimpinan dan keteladanan. sebaliknya meskipun sistem amburadul dan teori lemah namun dilaksanakan oleh kepemimpinan dan keteladanan, sistem tersebut akan berubah seiring dengan perubahan keadaan masyarakat. pemimpin dan teladan adalah harapan kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar